Kali ini sekoninfo akan membahas mengenai Rusli Zainal: Menpora tidak Menghargai Perjuangan Riau, baiklah langsung saja kita simak. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, yang mengumumkan memindahkan penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (III), dari semula di Provinsi Riau ke Jakarta, dinilai panitia daerah sebagai keputusan mengejutkan yang bersifat sepihak. Untuk keputusan sepenting itu, Menpora bukannya mengundang perwakilan panitia daerah untuk berdiskusi lebih dulu, namun langsung memutuskan tanpa memikirkan dampak keputusan.
Gubernur Riau yang juga Ketua pelaksana ISG III tahun 2013, Rusli Zainal, menilai keputusan Menpora tidak menghargai jerih payah dan perjuangan panitia daerah, agar pelaksanaan iven internasional tersebut tetap bisa terlaksana di Riau, sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya melalui Keputusan Presiden.
"Harusnya Menpora memberikan solusi, mendorong pembangunan daerah sesuai semangat otonomi melalui olahraga ini yang sedang kami perjuangan dan sudah disiapkan lahir batin selama 3 tahun. Tapi semuanya seperti tidak ada dihargai sama sekali oleh Menpora," tegas Gubri pada wartawan, Selasa (23/4).
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII seharusnya juga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, yang telah sukses diselenggarakan dengan banyak menelan anggaran daerah. Sedangkan untuk penyelenggaraan ISG, meski diakui banyak kendala, namun jika semua stakeholders mulai dari pemerintah pusat dan daerah saling bahu membahu bekerja sama dengan niat baik, Gubri yakin semua persoalan bisa diatasi. Terlebih lagi, team technical delegate sudah 4 kali ke Riau dan menyatakan tidak ada masalah berarti.
Pembatalan sepihak ini juga akan merugikan panitia daerah dalam hal pertanggungjawaban. Karena sejak 4 bulan lalu, panitia daerah sudah merekrut lebih dari 4000 orang LO dan 825 penterjemah baik untuk bahasa Inggris, Arab dan Prancis. Belum lagi perbaikan-perbaikan venue yang sudah dilakukan dengan anggaran daerah. Ratusan panitia juga sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan sudah pula bekerja tak kenal waktu demi suksesnya ISG. Bahkan digelar rapat berkali-kali antara panitia daerah dan panitia pusat.
“Bahkan saat Menpora ke Riau, beliau menegaskan dan berjanji, ISG tetap di Riau. Itu pernyataan resmi di hadapan panitia, tokoh masyarakat dan media. Tapi sekarang tiba-tiba ada pernyataan berbeda. Lewat media pula,” sesal Gubri.
Penetapan Riau sebagai tuan rumah ISG III tahun 2013 kata Gubri, telah dihadiri pemerintah Indonesia dalam sidang ISSF di Jeddah yang saat itu juga dihadiri Menpora, Ketua KOI dan Gubri. Bahkan Gubri mewakili Pemerintah RI juga telah menerima bendera ISH dari Presiden ISG di Jeddah tahun lalu.
“Saya memahami Menpora membuat keputusan sepihak seperti itu kerena beliau baru diberi amanah menjadi Menpora dan beliau tidak mengikuti bagaimana beratnya kami selama 3 tahun mempersiapkan ISG ini. Selain itu sudah berapa anggaran yang kami keluarkan demi membangun venue bertaraf internasinal hingga mainstadium Riau bisa masuk nominasi 16 stadion terbaik dunia,” kata Gubri.
Gubri berharap, dalam waktu dekat segera ada pertemuan antara Kemenpora, KOI, KONI dan panitia daerah ISG, untuk membicarakan secara jelas duduk persoalannya. Bukan justru pengumuman yang hanya lewat media. Sehingga pernyataan Menpora, jangan sampai menimbulkan kekecewaan apalagi reaksi yang bisa membuat situasi di daerah tidak kondusif. Mengingat pelaksanaan ISG sudah dinanti masyarakat Riau, sebagai satu momen kebangkitan olahraga dan pembangunan di daerah.
“Saya tidak menafikan, bila status saya saat ini dirasa mengganggu pelaksanaan. Tapi harusnya Menpora tahu, bahwa Riau itu bukan milik saya pribadi. Sistem pemerintahan bukan di tangan saya seorang. Jangan karena status saya, seluruh rakyat Riau yang menanggung akibatnya. Hargai jugalah Riau, yang baru beberapa tahun terakhir mendapatkan kepercayaan besar membangun negerinya sendiri .Penetapan saya sebagai tersangka, juga bagian dari musibah yang harus saya tanggung karena ingin melaksanakan sebaik-baiknya tugas, amanah dan marwah daerah. Jadi persoalan tuan rumah ISG, saya mengajak Menpora, mari kita dudukan bersama dan Menpora hendaknya menghargai suara-suara dari daerah, jangan sepihak saat mengambil keputusan penting,” tegas Gubri.
Sekian sedikit pembahasan sekoninfo mengenai Rusli Zainal: Menpora tidak Menghargai Perjuangan Riau. Semoga ISG III tahun 2013 tetap berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala apapun.
Gubernur Riau yang juga Ketua pelaksana ISG III tahun 2013, Rusli Zainal, menilai keputusan Menpora tidak menghargai jerih payah dan perjuangan panitia daerah, agar pelaksanaan iven internasional tersebut tetap bisa terlaksana di Riau, sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya melalui Keputusan Presiden.
"Harusnya Menpora memberikan solusi, mendorong pembangunan daerah sesuai semangat otonomi melalui olahraga ini yang sedang kami perjuangan dan sudah disiapkan lahir batin selama 3 tahun. Tapi semuanya seperti tidak ada dihargai sama sekali oleh Menpora," tegas Gubri pada wartawan, Selasa (23/4).
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII seharusnya juga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, yang telah sukses diselenggarakan dengan banyak menelan anggaran daerah. Sedangkan untuk penyelenggaraan ISG, meski diakui banyak kendala, namun jika semua stakeholders mulai dari pemerintah pusat dan daerah saling bahu membahu bekerja sama dengan niat baik, Gubri yakin semua persoalan bisa diatasi. Terlebih lagi, team technical delegate sudah 4 kali ke Riau dan menyatakan tidak ada masalah berarti.
Pembatalan sepihak ini juga akan merugikan panitia daerah dalam hal pertanggungjawaban. Karena sejak 4 bulan lalu, panitia daerah sudah merekrut lebih dari 4000 orang LO dan 825 penterjemah baik untuk bahasa Inggris, Arab dan Prancis. Belum lagi perbaikan-perbaikan venue yang sudah dilakukan dengan anggaran daerah. Ratusan panitia juga sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dan sudah pula bekerja tak kenal waktu demi suksesnya ISG. Bahkan digelar rapat berkali-kali antara panitia daerah dan panitia pusat.
“Bahkan saat Menpora ke Riau, beliau menegaskan dan berjanji, ISG tetap di Riau. Itu pernyataan resmi di hadapan panitia, tokoh masyarakat dan media. Tapi sekarang tiba-tiba ada pernyataan berbeda. Lewat media pula,” sesal Gubri.
Penetapan Riau sebagai tuan rumah ISG III tahun 2013 kata Gubri, telah dihadiri pemerintah Indonesia dalam sidang ISSF di Jeddah yang saat itu juga dihadiri Menpora, Ketua KOI dan Gubri. Bahkan Gubri mewakili Pemerintah RI juga telah menerima bendera ISH dari Presiden ISG di Jeddah tahun lalu.
“Saya memahami Menpora membuat keputusan sepihak seperti itu kerena beliau baru diberi amanah menjadi Menpora dan beliau tidak mengikuti bagaimana beratnya kami selama 3 tahun mempersiapkan ISG ini. Selain itu sudah berapa anggaran yang kami keluarkan demi membangun venue bertaraf internasinal hingga mainstadium Riau bisa masuk nominasi 16 stadion terbaik dunia,” kata Gubri.
Gubri berharap, dalam waktu dekat segera ada pertemuan antara Kemenpora, KOI, KONI dan panitia daerah ISG, untuk membicarakan secara jelas duduk persoalannya. Bukan justru pengumuman yang hanya lewat media. Sehingga pernyataan Menpora, jangan sampai menimbulkan kekecewaan apalagi reaksi yang bisa membuat situasi di daerah tidak kondusif. Mengingat pelaksanaan ISG sudah dinanti masyarakat Riau, sebagai satu momen kebangkitan olahraga dan pembangunan di daerah.
“Saya tidak menafikan, bila status saya saat ini dirasa mengganggu pelaksanaan. Tapi harusnya Menpora tahu, bahwa Riau itu bukan milik saya pribadi. Sistem pemerintahan bukan di tangan saya seorang. Jangan karena status saya, seluruh rakyat Riau yang menanggung akibatnya. Hargai jugalah Riau, yang baru beberapa tahun terakhir mendapatkan kepercayaan besar membangun negerinya sendiri .Penetapan saya sebagai tersangka, juga bagian dari musibah yang harus saya tanggung karena ingin melaksanakan sebaik-baiknya tugas, amanah dan marwah daerah. Jadi persoalan tuan rumah ISG, saya mengajak Menpora, mari kita dudukan bersama dan Menpora hendaknya menghargai suara-suara dari daerah, jangan sepihak saat mengambil keputusan penting,” tegas Gubri.
Sekian sedikit pembahasan sekoninfo mengenai Rusli Zainal: Menpora tidak Menghargai Perjuangan Riau. Semoga ISG III tahun 2013 tetap berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala apapun.
1 komentar:
makasih banyak infonya gan ,,
Posting Komentar